Rabu, 17 Oktober 2018

Tiga Istilah yang mewakili Klasifikasi Ki Hajar Dewantara


     Hasil dari perkuliahan Filsafat Pendidikan kelas 7C PGSD Universitas PGRI Semarang dengan Dosen Pengampu Bapak Moh Aniq KHB, S.Pd., M.Hum.
Bapak Moh Aniq KHB, S.Pd., M.Hum. menyampaikan bahwa ada 3 istilah yang dianggap dapat mewakili 3 klasifikasi Ki Hajar Dewantara, yaitu:

1. Ruang
Buanlah suatu tempat kosong yang dapat dihuni. Akan tetapi ruang merupakan diri kita sendiri.
Dalam diri kita sendiri sebenarnya terdapat ruang yang sangat luas. Contohnya saja Imajinasi, walaupun diri/raga kita berada disuatu tempat namun dimensi kita dapat berpetualang kelain tempat bahkan jauh dadi tempat tersebut.

2. Roh
Bapak Aniq mengemukakan pendapat bahwa beliau tidak mempercayai adanya otak kanan dan otak kiri, karna sebenarnya yang terpenting adalah akal.
Akal merupakan generator yang menggerakkan kemudian menggiring kearah realitas yang disebut Asma.
Asma bukanlah hanya sekedar nama (dalam Bahasa Jawa). Namun asma memiliki makna yang realitas dalam diri atau nama seseorang.

3. Jasad


    Selain hal diatas, Bapak Aniq sempat menjelaskan sedikit mengenai Kesadaran.
      Bapak Aniq mengemukakan bahwa pendidikan yang dibawa oleh Ki Hajar Dewantara menciptakan kesadaran. Kesadaran mengilhami untuk memahami Ruang, Roh dan Jasad.

     Menurut Ki Hajar Dewantara, Manusia adalah titah tuhan. Titah disini berarti jejak ataupun landasan ataupun keturunan. Misalkan orang tua kita asli dari kota Purwodadi, Kakek-Nenek juga asli orang Purwodadi, dan seterusnya. Dengan demikian berarti manusia tidak boleh jauh-jauh dari Tuhan.

Dimana sih keberadaan Tuhan?
     Supaya Tuhan dikenali. Tuhan menciptakan alam beserta isinya. Manusia sengaja diciptakan terakhir karena Tuhan percaya bahwa manusia dapat merangkul semuanya termasuk alam. Karena manusia diberi akal untuk dapat menciptakan kerukunan dan mengelola alam.

Gerakan tuhan berada pada gerakan manusia.
     Semua di dunia ini adalah peran. Seperti  contohnya jika kita menjadi kepala sekolah maka disekolah kita harus berperan sebagaimana seorang kepala sekolah. Lain lagi apabila kita berada dirumah, maka kita harus berperan menjadi sebagai kepala rumah tangga maupun menjadi seorang bapak/ibu bagi anak-anak.

Menurut Ki Hajar Dewantara Titah tuhan terdiri dari 2 unsur yang dapat melahirkan Pendidikan lahir dan batin, yaitu:
1. Jasad/Raga Halus
2. Jasad/Raga Kasar


semoga diskripsi diatas bermanfaat bagi pambaca, terima kasih.

Kamis, 04 Oktober 2018

PENDIDIKAN

PENDIDIKAN

   Menyoroti tentang Pendidikan melalui Tokoh Pahlawan Ki Hajar Dewantoro atau yang memiliki nama asli Soewardi Soerjaningrat.

Siapa sih Ki Hajar Dewantoro itu?
Ki Hajar Dewantoro merupakan tokoh dari Indonesia yang sangat berpengruh dalam bidang Pendidikan.

Mengapa nama asli Soewardi Soerjaningrat diubah menjadi Ki Hajar Dewantoro yang terkenal hingga sekarang ini?
karena, Ki Hajar Dewatoro sendiri merupakan orang yang berpengaruh dalam dunia pendidikan sehingga diberi nama Ki=Orang yang berpengaruh. Sedangkan Hajar = ajar (dalam bahasa jawa = melatih/mengajar). 

Terdapat beberapa Bab Mengenai Pendidikan:
1. Pendidikan Nasional
2. Pendidikan Kanak-kanak
3. Pendidikan Kesenian
4. Pendidikan Keluarga
5. Pendidikan Ilmu Adab
6. Pendidikan Ilmu Bahasa



PENDIDIKAN NASIONAL

     Pendidikan harus senantiasa dimengerti/diingat bahwa pendidikan berasal dari rasa kemerdekaan. Bukan berarti merdeka itu sama dengan bebas.

    Membahas tentang pendidikan kembali lagi kepada Tokoh yang sangat berjasa dengan pendidikan yaitu Ki Hajar Dewantoro.
Ki Hajar Dewantoro menyatakan, Sifat Kemerdekaan diantaranya:
1. Berdiri Sendiri
2. Tidak bergantung pada orang lain
3. dapat mengatur dirinya sendiri

Pengajaran Nasional merupakan pengajaran yang selaras dengan kehidupan dan penghidupan bangsa.